Senin, 13 Januari 2020

Nasihat Uang yang Berbahaya



Saya menulis ulang dari pengalaman seorang anak berusia 9 tahun yang telah mengambil keputusanya soal uang. Namanya Robert T. Kiyosaki, ia mempunyai dua ayah. Ayah miskin lulusan universitas dan ayah kaya terkaya di Hawai.

Sekarang ia sudah berumur 50 tahun dan sudah pensiun. keprihatinanya  tentang anak-anak sekarang yang tak melek finansial, memotivasinya menerbitkan buku tentang apa sebenarnya pendidikan keuangan? . Dalam bukunya itu ia menulis nasihat uang yang berbahaya.

“Pergilah ke sekolah, belajarlah dengan rajin, raihlah ringking yang tinggi, dan carilah pekerjaan yang aman dan terjamin”.

Mengapa berbahaya?

Nasihat itu terlalu kuno dengan dunia yang terus bergerak. Mereka yang bersekolah mempelajari masalah-masalah dari seperangkat aturan yang lambat mengejar pergerakan dunia. masalah yang dipelajari berbeda dari apa yang akan mereka hadapi. Nasihat itu terlalu berisiko tinggi.

Misalkan saja ketika suatu perusahaan mengumumkan perampingan, mereka mengambil keputusan PHK untuk semua karyawan termasuk siswa yang lulus sekolah dan bekerja di tempat itu. 
Apa akibatnya? Keluarga menderita, pengangguran meningkat.

Berbeda sekali dengan nasib para orang kaya, ia menggunakan aturan yang berbeda. ketika perusahaan melakukan perampingan, nilai sahamnya yang terdaftar di bursa efek naik karena berkurangnya beban tenaga kerja. Dampaknya, para orang pemegang saham semakin kaya. Ketika perampingan terjadi. investor akan menang atau untung sedangkan karyawan kalah atau rugi.

Perlu adanya perbaikan

Setiap anak membutuhkan lebih banyak pendidikan. Tentunya yang berbeda dari apa yang diberikan sekolah. Bisa melalui keluarga, bisa melalui lingkunganya. Semua anak perlu disiapkan untuk menghadapi dunia ketika lulus terutama aturan yang berbeda tentang uang.

Ada banyak aturan tentang uang, 95% aturan sudah biasa dimainkan oleh bukan orang kaya di rumah dan di sekolah sedangkan seperangkat aturan yang berbeda sebesar 5% dimainkan oleh orang kaya. Oleh karena itu, berbahaya untuk cuma mengatakan pada anak “Belajarlah yang rajin dan carilah sebuah pekerjaan yang bagus”. Zaman sekarang membutuhkan hal yang lebih canggih terutama pola pikir orang kaya.

Pesan dari ayah kaya dan ayah miskin.

Ada dua perbedaan besar antara  kedua ayahnya tentang aturan uang. 
Ayah miskin berkata 
“Belajarlah yang giat sehingga kamu dapat menemukan sebuah perusahaan yang baik untuk bekerja”
 Sedangkan ayah kaya berpesan
“Belajarlah yang giat sehingga kamu menemukan perusahaan yang baik untuk kamu beli”.
Ayah miskin berkata “kita tidak bisa membeli itu” sedangkan ayah kaya berpesan “Bagaimana cara membelinya”. Keduanya sama-sama mengajarkan cara mendapatkan uang namun dengan sudut yang berbeda. Ayah miskin menggunakan cara pernyataan, melepaskan dari kesulitan sedangkan ayah kaya dengan pertanyaan yang merangsang otak untuk berpikir.

Ayah Kaya tidak bertujuan agar fanatik dapatkan atau membeli sesuatu yang diinginkan. Dia fanatik akan komputer tercanggih yaitu otak manusia. Ia berkata “Otak saya semakin kuat setiap harinya, karena saya melatihnya, pernyataan tidak bisa membeli sama saja kemalasan melatih otak. Kemalasan menurunkan kesehatan dan juga kemakmuran”.

Bab 1 selesai.

#ODOPBatch7 #onedayonepost

Sumber referensi
Robert T. Kiyosaki Rich Dad Poor Dad. Pdf